Sabtu, April 29, 2006

Radja & Noordin M . Top

post under: musik


Radja, sebagai sebuah band pop-rock memang mengguncang kalangan musik tanah air. Album penjualannya bersaing dengan penjualan album-album band-band lainnya, seperti Dewa 19, Peter Pan, atau barangkali Sheila on7 ( yang belakangan belum menelorkan labum baru lagi).

Band ini unik. Vokalisnya yang nyeni (ada beberapa juga yang bilang norak), gitaris yang kidal (dengan urutan senar tetap), dan lagu-lagunya yang ngerock ngepop. Satu lagi, beberapa lagunya mengingatkan pada beberapa lagu-lagu ngetop, yang sudah ngetop duluan sebelumnya. Dan barangkali dan tanpa prasangka, inilah yang dilakukan Radja, "mengingatkan kita kepada lagu-lagu yang pernah ngetop".

Komposisi musik Radja secara global mengingatkan pada Shifter, Shade Apart, dan tak luput, Stevie Wonder. Yang paling terasa, barangkali pada lagu Tulus mirip banget dengan lagunya Stevie Wonder yang berjudul "Lately". Kemudian lagu Yakin yang agak-agak mirip atau barangkali mengingatkan pada lagu Luka-nya Shifter. Terutama pada tarikan melody gitar.

Entah benar atau tidak, kenikmatan selalu hadir bila mendengarkan lagu-lagu Radja. Apalagi bila sudah bersama-sama dengan si keponakan. Yang lebih banyak hafal lagu-lagu Radja daripada saya. Seperti tadi pagi. Dia yang nyanyi, dan saya yang nggitar. Ya saya lebih menikmati ngamen bareng ponakan dari pada melihat lokasi TKP penangkapan kaki tangan M Top yang lokasinya ngga jauh-jauh dari rumah. Emang sempat juga sampai sana, dan dengan melewati jalan yang berliku-liku (jalur biasa tertutup semua). Tapi ngga betah. Sudah panas tidak boleh masuk lagi sama pak polisi (sampai saat ini mesih untuk olah TKP). Ah, mendingan pulang saja, dan .. ngamen lagi!!





Minggu, April 23, 2006

Jumlah Bon Hari ini

post under: bon hari ini


Jadi, dalam rangka malem mingguan, tapi terbentur dengan bokeknya dana, terjadilah hal-hal seperti dibawah ini.


Total kopral bon-bonan hari ini, untuk detilnya bisa dilihat di sini :






jangan ditiru, ini tabiat buruk.

Kamis, April 20, 2006

Little-little siy i can

post under: Imbauan


Some few days ago I got miscellaneous email that I didn’t know where they came from. One of them sound like this :

Top 10 Reasons to Quit Smoking

1. I will reduce my chances of having a heart attack or stroke.
# Oh dear, I already have, precisely, since I’d broked with my girl's friend.

2. I will reduce my chances of getting lung cancer, emphysema, and
other lung diseases.
# Of course, precisely, it’s called “cantong cering” .


3. I will have better smelling clothes, hair, breath, home, and car.
# And I rather to smelling the cigarette smokes.

4. I will climb stairs and walk without getting out of breath.
# No way, I'll challenge you to race /w me in ten k. Dare you?

5. I will have fewer wrinkles.
# If you have wrinkles please go to flatiron.

6. I will be free of my morning cough.
# I think avian influenza is the biggest cause.

7. I will reduce the number of coughs, colds, and earaches my child
will have.
# Till now I’ve no child yet, but thanks

8. I will have more energy to pursue physical activities I enjoy.
# The best energy I ever had is energy drinks and coffee of course

9. I will treat myself to new books or music with the money I save
from not buying cigarettes.
# Smoking or not smoking is not the reason to not buying a book.

10. I will have more control over my life.
# Yes you’re right, smoking is the best control in my life, it’s look like "the soul of my life".

However, I say a lot of thanks for the commemorations.

Rabu, April 12, 2006

semalam bersama debi

post under: debi bikin pegel


Kejadian 1 April (basi banget abis! Pas April Mop lagi..)

Grrhhhh ..zzzz. Terdengar dengkuran Mr. Z dibelakang. Kasian abis instalin Debi di Toshiba Satellite A35-S159, teler pula dia. Permasalahan beberapa masalah bisa diatasi, misalnya layarnya yang tadinya cuma 800x600 bisa pulih ke 1024x768. OK!

Giliran WinAmp-nya halah... Padahal sepertinya sudah komplit alsanya, tapi kok ngga bunyi-bunyi yach? Ah bodo.., bisa diabaikan. Pindah ke browser, pertama Konqueror..'duhh ribet juga nehh, ngga ada NoScript, XRay, dkk, buntut2nya crash, payah.. . Tes browser disambi instal Y!M (!important he..he..). Sukses. Sekarang make Modzilla, lumayan paham.. xi..xi..xi..

Ah, tapi kok ribet si Debi ya?

Bek tu Windows dulu ajalah, ikut Mr. Z yang memang sih katanya hobi make Linux, tapi just 4 fun .. (heran..yang fun apanya ya? sementara bagi saya sepertinya masih memusingkan..)

Yang penting just do it dulu, terobel masih dalam masa evaluasi..

Selasa, April 04, 2006

Bhusido

post under: grenengan


Korupsi yang sudah lama berjangkit di negeri tercinta ini, ternyata sudah menjadi penyakit kronis, berurat dan berakar dalam setiap sendi kehidupan kita, dan tidak datang begitu saja. Hal itu terjadi karena proses belajar dan praktek yang telah dilakukan dalam waktu yang cukup lama. Percaya atau tidak, korupsi adalah hasil belajar seseorang dan kemudian diajarkannya lagi kepada orang lain. Begitu seterusnya sehingga korupsi ada di mana-mana

Salah satu teori penyebab terjadinya suatu tindak kejahatan, sebagaimana dimuat dalam Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) Manual section Criminology, yaitu Social Learning Theory menjelaskan bahwa perilaku kriminal akan timbul manakala manusia menyerap informasi, pandangan, dan motivasi dari orang-orang dekat di sekitarnya. Para ahli penganut teori ini percaya bahwa setiap orang berpotensi untuk melakukan tindak kejahatan jika selalu dihadapkan pada persoalan kriminal.

Menurut Kwik Kian Gie (2003), salah satu penyebab terjadinya korupsi adalah karena kurangnya kesejahteraan yang dapat diperoleh jika cuma mengadalkan gaji bersih (net take home pay) saja. Termasuk juga dalam Sistem Penggajian (Salary Sistem) PNS yang masih semrawut, sehingga menurut Kwik, hanya cukup untuk hidup selama dua minggu saja.

Disamping hal-hal diatas, sikap permisif dan lemahnya hukum juga memperkuat keinginan untuk melakukan korupsi. Pada awalnya barangkali hanyalah usaha coba-coba dengan skala yang kecil, tapi ternyata setelah percobaan yang pertamanya berhasil dan tidak ketahuan diulangilah perbuatan itu kembali. Atau walaupun ketahuan ternyata hukuman yang diberikan pun tidaklah begitu berat, sehingga kecenderungan untuk mengulanginya lagi sangat besar.
Atau barangkali bisa juga dirumuskan asal usulnya dalam pola yang agak berbeda sebagai berikut :

1. Penyelewengan yang kemudian tertanam sebagai kebiasaan yang dapat ditolerir;
2. Kurang kesejahteraan (gaji yang kecil);
3. Kurangnya nilai pengawasan dan hukuman;
4. Naluri untuk memperkaya diri sendiri.

Barangkali kita boleh menengok ke negara Jepang yang telah terbukti sebagai negara maju. (Kalau ini cerita dari teman saya yang kuliah di Jepang). Masyarakat Jepang sangat menjujung semangat Bushido (jadi ingat The Last Samurai). Mereka sangat profesional dalam hal mengabdi kepada masyarakat. Di setiap sudut pusat-pusat keramaian Polisi selalu siaga dalam tugasnya. Petugas (polisi, satpam, PNS terutama yang melayani publik secara langsung) sangat profesional. Mereka ramah dan taat pada jam kerja. Mereka akan dengan ramah melayani kepentingan masyarakat. Tidak ada "uang rokok", tampa embel-embel, hanya karena itu adalah bagian dari tugas mereka. Di Indonesia (khususnya Jawa yang bagian tengah), ada juga budaya semacam itu, tapi sifatnya lebih kepada tatanan adab sopan santun, atau lebih dikenal dengan istilah ewuh pekewuh. Perilaku tersebut bisa terlihat pada misalnya pada perdebatan ala Jawa yang sering terjadi di pasar-pasar sebagai berikut : “ Lha njenengan niku dos pundi to? Ngajak gelut nggih? Menawi bade mlampah mbok nggih soconipun dipun pasang!! ” , terjemahan bebasnya: “ Lha kamu ini gimana? Ngajak berantem ya? Kalau jalan itu matanya dipasang!!” (ngajak berantem saja masih memakai Kromo Alus)

Orang Jepang memang sekuler. Mereka lahir Shinto, kawin secara Kristen, meninggal secara Budha (kremasi). Kita di Indonesia yang mayoritas penduduknya Islam, setiap Ramadhan televisi menyiram rohani umat tak henti-henti, pakai kuis segala, dan ada hadiahnya. Malah, sekarang buming filem-filem bertemakan “Illahi, Takdir, Adzab” semakin marak dan laris laiknya kacang goreng.

Di Jepang sedikit kemungkinan hal-hal seperti itu terjadi (lagi-lagi kata teman). Masyarakat Jepang lebih mengutamakan pada sistem untuk ditaati bersama, terapkan sanksi secara tegas bagi yang melanggar, berikan publik/masyarakat hak mereka, bukan karena ini dan itu tapi karena mereka taat membayar pajak, dan untuk itulah mereka layak untuk dilayani sampai puas.

Dari sana kita bisa mengambil pelajaran yang kemudian bisa untuk kita jadikan alternatif solusi. Point – point itu adalah sebagai berikut :
  1. Bersama-sama kita ciptakan sistem yang kemudian kita taati bersama-sama.
  2. Tanamkan pengertian bahwa korupsi adalah sejahat-jahat perbuatan (the root of all evils), korupsi adalah sumber dari segala permasalahan yang mencuat dalam segala bidang.
  3. Harus didorong terciptanya kesadaran umum (public awareness), tentang korupsi, apa bahayanya, tanda-tanda korupsi, dampak dan konsekuensinya.
  4. Tindakan yang tegas kepada yang melakukan pelanggaran dalam bentuk apapun dan penghargaan untuk yang berprestasi dalam bentuk apapun.

SKSC, korupsi memang hal yang sudah mengakar dan akan memakan terlalu banyak waktu dan pikiran. Hal ini disebabkan sudah lamanya hal ini terlaksana, ibaratnya rumput akarnya sudah terlalau dalam. Untuk itu, dibutuhkan pemahaman yang sungguh-sungguh dari setiap orang akan buruknya perilaku korupsi. Anggapan bahwa penyelewengan dana walaupun “kecil-kecilan” adalah hal yang sudah “biasa“, harus dirubah. Ingatlah, setitik-demi setitik lama-lama menjadi bukit, bukit keborokan. Tanamkan bersama-sama dalam benak setiap individu bahwasannya corruption is worst, don’t do it (korupsi sangat buruk, jangan lakukan).

Comot sana-comot sini (kocobenggolo bwat diri sendiri) dari :
  1. Kwik Kian Gie, 2003. Pemberantasan Korupsi untuk Meraih kemandirian,Kemakmuran, Kesejahteraan, dan Keadilan.
  2. Nanang Priyatna, SE, CFE . Belajar dari Korupsi untuk Tidak Korupsi
  3. Imel sana-imel sini

Sabtu, April 01, 2006

Latihan bikin puisi

post under: jadul

Jalan-jalan or.id

Telusuri jalan taman surgawi
terlihat apa yang tak pernah terlihat
Padang rumput hijau terhampar
Ada masjid di tengahnya
Di situlah inginku bermain, di rerumputan.

Tetapi, pintu masjid itu kini tlah tertutup
Tertulis di pintunya “ Penjahat dilarang masuk”
Ku termangu, kembali ke rerumputan
Kembali telusuri jalanan itu
Banyak bunga di sana

Disana, bunga-bunga itu adalah pengisi kubur
Di pusara sana juga, bunga-bunga itu tumbuh
Pusara dimana para Kyai, ustad, tetangga, saudara mengelilingi
Jasad terikat sulur, mengikat kegembiraan dan keinginan


Warisan™

Kau tinggalkan dua warisan
Sebuah warisan cinta
Indahnya taman surgawi
Yang Ia tawarkan

Batas-batas kesakitan
Seluas lautan
Antara waktu dan keabadian,
Antara kesadaranmu dan aku.

♥ ﺃﻁﻭ ﻙ™☺


[Set Mode:Kelly Clarkson - Since You Been Gone]