Sabtu, November 24, 2007

Cuaca Hari Ini Cerah Sekali



"Malem minggu enake lapo yo?" begitu biasanya mavia --nick YM-- dalam statusnya. Maka dalam status saya pun saya balas, "Enake kojom mbek kodew ae"

Itu kalau pas lagi YM-an. Lha kalau ndak?

Sekilas mata tertuju pada pojokan yahoo home menunjukkan: Wonosobo 95°F (35°C), fiuhh panas juga. Efek rumah kaca..gobal warming..? Entahlah, saya tidak tahu. Tapi jelas untuk ukuran tempat saya, ini sangat merisaukan.

Biasanya kalau saya melihat termometer kamar, ngga sampai begitu kok. Paling 25-27°C, tapi biarlah. Ambil sisi positifnya saja. Mungkin ini saatnya pergi ke pantai. Yap, pantai. Tapi gimana pula panasnya pantai. Ah, lagi-lagi saya jawab, entahlah.

Mending ngimpi kali ah....

***

Seperti janji siang kemarin, sore ini saya janji ma dia tuk membeli hiu bakar di Pantai Baron. Ya Baron, yang di pesisir Jogja itu. Memang saya sering cerita sama dia, tentang gugusan pantai yang ada di selatan Jogja, selain Paris (Parang Tritis) dan parang-parang lainnya, masih ada kok yang lebih bagus. "Ngapain ke Paris say, mending Krakal, dan ntar pulangnya mampir Baron, kan bisa beli hiu bakar" kata saya nggombal, suatu saat. Dan dia pun kepincut.

Dan seperti janji saya, berangkatlah kita ke sana. Dan seperti biasa, banyak orang yang tercengang mengagumi. Kita berdua memang --kata gosip-- pasangan yang sangat serasi. Yang satu ganteng seperti dirinya sendiri, satunya lagi seperti artis Hollywood.

Meluncur dengan Porsche Booxter --warna kuning persisnya-- yang audio mobilnya melantunkan lagu Superstar, Jamelia.

i don't know what it is,
that makes me feel like this,
i don't know,


Pake kaca mata item cengdem --seceng tapi adem-- di sebelah duduk cewe cakep, panggil saja dia: Vonny Cornellia. Dan diapun memandang. Senyam-senyum, dooh ... mesra banget. Dunia serasa milik berdua, yang lain nge-kost...


Aaahh.. cool... Tapi panas (35°C) dan masih di gunung.

Kembali ke jalan...

Di jalan berliku dan mendaki nan penuh tebing curam, setelah melewati Wonosari, arloji Rilex menunjukkan pukul tiga lebih dikit. Boxter melaju dengan kecepatan kencang --kalau ngga boleh dibilang ngebut-- pelek racing 17 inche (43.18 cm), dengan kecepatan ngga pernah lebih dari 12.43 mil/jam (20 km/jam) --tapi sisanya-- wuss...tapi kok tetep panas ya? Mobil serasa motor kalau gini. Tau seperti ini adanya, mending tadi naik si Boy saja --yang kecepatannya emang bener-bener 70 km/jam maksimal-- bisa nyante. Enak lagi, semilir nyiur melambai. Mana bisa lebih "akrab"...

Lha ini Boxster, secara dia itu mobil kenceng, moso masih nyante kan ngga lucu, harus digeber tuh. Gas pol... rem blong .. Wuuusss...

***

Krodak...sesuatu membertur kepalaku. Lembut...pelan mata ini terbuka dan terjaga, kuseka iler di bibir. Sial, bantal-guling ...

Tidak ada komentar: