Rabu, Januari 23, 2008

Nge-logo

Beberapa hari bingung mau bikin logo yang pas. Kalau kali ini saya sudah sedikit bosen dengan embose, shadow, dan lain-lain (aslinya ngga ngerti). Penasaran (secara saya ndak mahir nggrafis ndesain) ngutak-atik maka jadilah yang kira-kira seperti ini:
logo1coromlongo

perkakas: CDR
tema:border dalam border
teknik :arrange>convert outline to object, border-behind fill
jurus:Ctrl+PgDn/Up&Shift+PgDn/Up
tren:80's
kesulitan:italic lebih zulit (lokicola),
font:LokiCola&Yahoo

Rabu, Januari 09, 2008

Gak Bosen-bosen

Sebelumnya, cerita ini kemungkinan akan membuat beberapa orang muntah-muntah (itu juga kalau ada yang baca ding) , bukan karena sakit perut tapi karena denger nama group band kesukaan saya disebut-sebut. Saya juga heran, sudah kira-kira hampir dua tahun kok masih belum bosen. Boleh dikata, sebagai ost of my live sampai saat ini (sori kalau hiperbol).


Band yang beranggotakan empat orang ini memang menyenangkan. Coba bayangkan, empat orang dengan satu vokalis, seorang gitaris, seorang basis, dan tak ketinggalan, seorang penabuh drum. Keempatnya saling mengisi, dan terasa sangat padu. Moldy, mainnya penuh distorsi. Asoy geboy. Kalau boleh saya gambarkan (ya jelas boleh dong) cabikan gitarnya seperti petir menyambar-nyambar, bukan hanya saja dikala hujan bahkan juga sesekali disiang bolong, dan ini terasa sekali jika Moldy sedang bersolo gitar.

Tambahan lagi, komposisinya pas banget. Notabene ini band hanya terdiri dari empat orang, tapi dalam memadukan keahlian satu dengan lainnya bisa begitu pas. Kalau boleh saya gambarkan, seperti "ajeb-ajeb" dalam bentuk musik rock. Mungkin ini juga salah satu kemahiran dari Moldy, tapi tak dipungkiri ketrampilan personil-personil lainnya. Beda dengan band quarter lainnya, yang terkadang terasa ada bolongnya. Bisa kan membayangkan? Solo gitar Moldy (bukan gitar Solo) itu kan ngga ada rhythm-nya, tapi yang ngisi suara sela hanya suara bas Shuma dan drumnya Adit. Jeb-jeb..jeb-jeb..ttuiiiinggggg...toett tet tet...dem-dem..(kalau belum mules silakan nyalakan: da da dam .. da da dam ..)

Tadi sempat membandingkan dengan lagu Pieces-nya Sum 41 (lagu yang benar-benar asing), ketika ponakan saya (12 th) yang sedang liburan minta dicarikan gripnya (padahal saya belum karuan bisa). Dari SE-nya dia perdengarkan lagu itu, kemudian berkomentar "Keren kan om?" "Ehmm..biasa, lagunya radja masih lebih sulit" (grip Pieces kalau saya ndak salah hanya Dm Bb F C, sedangkan lagu da da dam .. lebih komplek dikit --mendekati gubuk-- menurut saya ). Ponakan saya --kebetulan sama-sama gemar nggitar-- memang lagi seneng-senengnya nyari-nyari grip-grip lagu, maklum anak seumuran dia memang sedang masa pertumbuhan dan lagi gaul-gaulnya. Bahkan untuk info lagu terbarupun dia kerap yang ngasih tau saya.

Sedikit, sempat saya evaluasi (dilarang protes) beberapa yang dipelajari sudah diserap hampir 90% antara lain: 11 Januari Gigi (dua hari), Pieces (itu tadi --30 menit), intro Sweet Child O' Mine-nya GN'R (2 jam --belum lancar) dan Patah Hati (diluar kepala). Ternyata yang sering dia mainkan sekarang adalah Lagu 11 Januari-nya, Gigi (melo). Beberapa lagu yang dia belum bisa (sudah terlalu malam sih) antara lain: I Will Survive nya Cake (kalau ini mah omnya yang maksa-maksa), dan Far Beyond The Sun-nya Yngwie, karena omnya yang memang gak bisa (sumprit tangan saya sendiri sampai kesleo ketika nyoba-nyoba, semoga kelak dia bisa deh..).

Ups, kesasar jauh dari radja .. gak papa, intinya untuk them song yang saya seneng dengerin masih da da dam .. da da dam .. dkk, minus album terakhir. Ehm ..., sudah berapa tahun sejak lagu ini keluar sampai saat ini masih juga belum juga bosen. Heran, jangan-jangan saya saja yang memang semakin oldis.

Ganti selera woey!!! (suara-suara penghasut ganti selera, sembari muntah-muntah)