Install Ubuntu Server & Ubuntu Dekstop 10.04
Melanjutkan kisah kemarin tentang obsesi install Ubuntu (lagi) setelah sekian lama absen dari dunia per-Ubuntu-an. Jadi, ketika Wonosobo mengadakan Wonosobo Expo 2010 dan saya sedang kluyuran ketemu old pal yang jualan komputer itu. Oiya, saya beli keyboard dan kabel USB panjang yang bisa untuk disambung-sambung. Secara sambil lalu lihat brosur kok ada list Ubuntu (server & desktop). "Tak beli sini dua-duanya" kata saya. "Ndak usah sama sampean cukup setor flashdisk" balasnya. Ya okelah tranfer file pun berlangsung. Setelah itu segera saja diburn ke cd.
Cukup lama kedua keping cd itu ndongkrok di meja. ehm..males... ehm.. ihihihi..
Pada kesempatan lain, saya peroleh lungsuran PC P4 2,8 Ghz RAM 256Mb Hardisk 40Gb. "Cukup", pikir saya. Sampai pada beberapa waktu proses menginstall Ubuntu belum terlaksana, malah menceng lagi, iseng saya install Win XP. Lumayan..ngehang, dan terkadang walaupun jalan dan gak ngehang, tapi terasa lelet.
Karena kebetulan Expo masih belum tutup maka dicarilah RAM DDR I lagi untuk tambah-tambah modal. Cari yang 1 Gb tidak kesampean, barang langka si. Ya terang saja saya alih channel ke yang ada dan didapat yang 512 Mb sehingga total menjadi 768 Mb. "Lumayanlah cukup", pikir saya. Win Xp tetep belum memuaskan, terutama jika dihubungkan dengan keinginan saya sebagaimana tersebut di atas.
Akhirnya ya begitulah saya putuskan saja mendadak "Ubuntu server!". Dan....blar ..! working like a charm. Baiklah, memang lancar tapi kok monitornya item melulu lama-lama bosen selain itu repot juga, saya pun coba untuk menindih Ubuntu Server dengan Ubuntu desktop dan meluncurlah sudo apt-get install Ubuntu-Desktop. Plus minus 5 jam proses download berlangsung. Dan hasilnya pun... blar...! working like charm...
Masih belum puas sampai disitu, saya coba localhost, sebagai final experimen saya. Dan mengistall wordpress dan blar..! working like a charm again.
(Semua proses tidak diceritakan, asli mbosenin, gilak apa 5 jam belum ditambah install yang server)
Oiya, disitu tidak ada partisi ntfs atau FAT32 sama sekali. Mutlak hardisk 40 Gb saya alokasikan untuk ext4 full, biar tidak mules. Dengan komposisi 12 Gb untuk primary dan 1 Gb untuk swap sedangkan sisanya ya untuk gudang.
Dah ah, gitu dulu, dan kesan saya "it's worth".
2 komentar:
mas, fb ne sampeyan opo to ?, kok ra tau OL
facebook:
http://facebook.com/kuncoroadams
Posting Komentar